Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum bisa memaksimalkan penyerapan APBD DKI Jakarta tahun 2014. Sebab sampai akhir November 2014, baru 36,7 persen anggaran yang bisa diserap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, kekeliruan bukan karena penerapan sistem baru, e-budgeting. Sebab dia menilai, kecurangan akan semakin parah jika tidak menggunakan sistem tersebut.
"Kalau enggak ada e-budgeting bisa nambang ilang-ilang seenaknya. Beli truk sampah bisa ilang setengah. Beli truk sampah bisa ilang setengah. Itu memang sengaja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/12).
Dia menambahkan, ada pihak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang sengaja menghalangi pengadaan barang/jasa menggunakan e-budgeting. Sehingga mereka dapat melakukan pengadaan pada tahun berikutnya. Selain itu ada juga yang sengaja tidak memasukkan harga.
"Gak mau masukin harga satuan, jadi kalau kamu mau maksa kami e-budgeting tidak bisa menyerap anggaran. Kalau menyerap anggaran kasih seperti biasa glondongan seenaknya. Saya bilang gak bisa," ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan jika dengan menggunakan e-budgeting menyebabkan besarnya sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA). Sebab ini merupakan tantangan untuk mencapai Jakarta Baru.
Dia mengungkapkan, untuk memperbaikinya, sudah ada cara yang disiapkan. Sebab dirinya menyakini pejabat SKPD nakal ini akan terus berulah. Dan sudah ada hukuman yang menanti mereka.
"Tunggu saja tahun depan. Jadi orang yang ngomong-ngomong ngoceh-ngoceh. Penunjukan langsung, saya sudah tahu semua nih. Ya udah kami stafin saja semua. Kami potong. Biar saja 2015 saling gesek saja kami," tutup Ahok.
Ahok ancam pecat SKPD nakal
Posted
,
Add Comment
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Blog
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 Response to "Ahok ancam pecat SKPD nakal"
Post a Comment